Jumat, 15 Februari 2019

Silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu Dan Khonghucu Smp Revisi 2017

adalah kurikulum yang sanggup menghasilkan insan Indonesia yang produktif Silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Khonghucu Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
SIlabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Khonghucu Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sanggup menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia tersebut, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, sangat bahagia, menantang, dan memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam Agama Hindu, serta mempersembahkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir berkaitan dengan pola pembelajaran, yaitu: 1) berpusat pada siswa; 2) pembelajaran interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakat-lingkungan alam sumber/media lainnya); 3) pembelajaran dirancang secara jejaring (siswa sanggup menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang sanggup dihubungi, serta sanggup diperoleh melalui internet); 4) pembelajaran bersifat aktif (siswa didorong untuk aktif mencari informasi melalui pendekatan saintifik); 5) berguru kelompok (berbasis tim); 6) pembelajaran berbasis
multimedia; 7) pembelajaran berbasis pengguna (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap siswa; 8) pola pembelajaran memakai ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pembelajaran yang membuatkan berpikir kritis.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai diberikut: 1) membuatkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2) sekolah ialah bab dari masyarakat yang mempersembahkan pengalaman berguru terencana, di mana siswa menerapkan apa yang dipelajari ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3) membuatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam banyak sekali situasi di sekolah dan masyarakat; 4) memdiberi waktu yang cukup leluasa untuk membuatkan banyak sekali sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi ditetapkan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 6) kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, di mana tiruana kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi inti; 7) kompetensi dasar dikembangkan menurut prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara tenang dan serasi (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis acara pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk membuatkan abjad siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang sangat senang untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai sikap (behavior), tidak spesialuntuk berupa hafalan (verbal).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 wacana Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, disebutkan bahwa: Pendidikan Agama berfungsi membentuk insan Indonesia yang diberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan bisa menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama (Pasal 2 ayat (1). Selanjutnya, disebutkan bahwa Pendidikan Agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat (2).

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sangat cepat menumbuhkan budaya-budaya gres dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan yang pesat tersebut menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak baik yang menghipnotis dalam banyak sekali aspek kehidupan. Pendidikan agama ialah pendidikan yang berfungsi untuk membentuk insan Indonesia yang diberiman dan bertakwa. Pendidikan Agama mempunyai banyak sekali konsep yang sanggup mempersembahkan kendali atau kontrol pada umatnya untuk mengendalikan diri dari efek negatif perkembangan zaman

Silabus Pendidikan Agama ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga simpel dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan semoga penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) bahan dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; simpel diajarkan oleh guru (teachable); simpel dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa

Silabus ini ialah pola bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran semoga siswa bisa mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai fatwa agama. Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan mempersembahkan peluang kepada guru untuk membuatkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup beberapa aspek kompetensi dasar, bahan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus ialah alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut ialah alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup membuatkan banyak sekali model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diperlukan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penerapan metode dan model pembelajaran, yang diubahsuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.
 
Download Silabus Pendidikan Agama dan kebijaksanaan Pekerti
  1. Silabus Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
  2. Silabus Pendidikan Agama Kristen Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
  3. Silabus Pendidikan Agama Nasrani Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
  4. Silabus Pendidikan Agama Budha Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
  5. Silabus Pendidikan Agama Hindu Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
  6. Silabus Pendidikan Agama Khonghucu Sekolah Menengah Pertama Revisi 2017
Demikian semoga bisa memdiberi manfaat.

0 komentar

Posting Komentar